Senin, 01 November 2010

The True story: Tentang Kesetiaan….

Hari ini di tempatku bekerja sedang berduka. Telah meninggalnya guru sekaligus pembimbing lapangan, tempat orang berkeluh tentang problem maintenance jaringan. Maklumlah di tempatku bekerja, divisi maintenance adalah icon utama yang perannya sangat penting. Apalagi berkaitan dengan listrik yang kebutuhannya 24 jam, 7 hari tanpa henti. Andaikan ga ada divisi ini mungkin akan cepat gulung tikarlah perusahaan ini. Di saat sakit aja beliau masih banyak karyawan-karyawan yang berkunjung tuk menanyakan berbagai masalah perihal maintenance. Pa budi biasa teman2 karyawan memanggilnya. Beliau termasuk senior karena mulai di dirikannya perusahaan ini beliau sudah terlibat. Bahkan beliau termasuk orang yang dipercaya oleh perusahaan untuk training di jerman. “Innalillahi wainnalillahi rojiun telah meninggal dunia bapak budi, bertempat di rumah sakit asih pada pukul 15.10” begitulah humas perusahaan memberi informasi di sela-sela karyawan hendak persiapan pulang. “mba yang mana ya orangnya?apakah dia juga pegawai sini”Tanya salah satu karyawan ke temannya. “beliau itu pegawai sini, tapi lama ga masuk kerja dan sempat dirawat belasan tahun hingga sekarang ini” jawab seorang perempuan yang tak lain dia teman satu divisinya. “lho emangnya sakit apa beliau?”Tanya kembali pada teman wanitanya itu. “Beliau kecelakaan saat mengendarai sepeda motor di sekitar kawasan industry”jawabnya dengan penuh simpati. Dalam perjalanan pulang sempat penasaran dengan orang ini hingga dalam batinku “pasti dia orang yang pintar, cerdas, dan ulet”. “ eh tau ga istrinya beliau itu menikah lagi lho, dan katanya sih  istrinya cantik banget” celetuk temanku  duduk di depan yang sama-sama berada di mobil jemputan yang kunaiki. Lagi-lagi bathinku “lho kok bisa ya istrinya menikah lagi?jangan-jangan suaminya yang menyarankan? Tapi andai si istri setia pasti dia menolak untuk menikah lagi, bahkan mendampingi, memberi support dan merawat hingga ajal menjemput sang suami . Selama belasan tahun suaminya hidup di rumah sakit sebatang kara, lalu ada apakah dengan istrinya”. Lagi-lagi timbul pertanyaan yang aneh dalam batinku. Tapi dalam harapku mudah-mudahan bukan karena ga setia tapi ada hal lain yang jadi pertimbangan si istri untuk menikah lagi..wallahualam..
antah berantah,1 november 2010
22.23 pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar